-->

Profil Kaesang Pangarep Ketum PSI

MANADOHUB - Kaesang Pangarep, putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan ini diumumkan pada acara Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Senin (25/9/2023).

Awal Mula Keterlibatan Kaesang Pangarep

Kaesang secara resmi menjadi anggota PSI hanya beberapa hari sebelum penetapannya sebagai Ketum. Ia pun mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PSI sebagai tanda keanggotaannya dalam partai tersebut. Langkah ini menunjukkan keterlibatan aktif Kaesang dalam dunia politik, yang selama ini lebih dikenal sebagai seorang pengusaha makanan dan Youtuber.

Kaesang Pangarep
FOTO: Kaesang Pangarep


Hebohnya Pilihan Ketum PSI

Keputusan memilih Kaesang sebagai Ketua Umum PSI menjadi perbincangan hangat di kancah politik Indonesia. Tidak hanya karena keterlibatannya sebagai putra Presiden, tetapi juga karena perannya sebagai seorang pengusaha dan sosial media influencer. Reaksi yang beragam dari masyarakat menciptakan dinamika baru dalam dunia politik tanah air.

Latar Belakang Pribadi

Nama dan Keluarga Nama Lengkap: Kaesang Pangarep Tempat/Tanggal Lahir: Solo, 25 Desember 1994 Agama: Islam Status Perkawinan: Menikah Istri: Erina Gudono Orang Tua Ayah: Joko Widodo Ibu: Iriana Joko Widodo Saudara/Adik: Gibran Rakabuming Raka Kahiyang Ayu Pendidikan SD: SD Negeri 16 Mangkubumen Kidul SMP: SMPN 1 Solo SMA: Anglo-Chinese School International S1: Singapore University of Social Sciences (SUSS)

Jejak Karir dan Kegiatan

Sebagai seorang Youtuber, Kaesang memiliki kanal pribadi dengan nama "Kaesang," aktif sejak tahun 2013. Kanal ini memiliki genre vlog dan berhasil meraih lebih dari 1 juta pelanggan dengan total tayang mencapai 63,9 juta per November 2020. Kesuksesannya sebagai seorang pengusaha juga terlihat dari perannya sebagai komisaris di beberapa perusahaan.

Kritik dan Apresiasi

Terpilihnya Kaesang sebagai Ketum PSI tidak luput dari kritik sekaligus apresiasi. Beberapa pihak mendukung langkahnya sebagai angin segar di dunia politik yang seringkali diwarnai oleh figur-figur yang sudah lama terlibat. Namun, ada juga kritik yang mengemuka terkait penggunaan popularitas sosial media sebagai alat untuk memasuki dunia politik.

LihatTutupKomentar